Rabu, 09 Januari 2013

Kolang-kaling


Kolang-kaling

Kolang-kaling (buah atap) adalah nama cemilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan dan mempunyai rasa yang menyegarkan. Kolang kaling yang dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes[1] ini, dibuat dari biji pohon aren (Arenga pinnata) yang berbentuk pipih dan bergetah. Untuk membuat kolang-kaling, para pengusaha kolang kaling biasanya membakar buah aren sampai hangus, kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam. Biji yang sudah direbus tersebut kemudian direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan.
Kolang-kaling memiliki kadar air sangat tinggi, hingga mencapai 93,8% dalam setiap 100 gram-nya. Kolang kaling juga mengandung 0,69 gram protein, empat gram karbohidrat, serta kadar abu sekitar satu gram dan serat kasar 0,95 gram.
Selain memiliki rasa yang menyegarkan, mengonsumsi kolang kaling juga membantu memperlancar kerja saluran cerna manusia.
Kandungan karbohidrat yang dimiliki kolang kaling bisa memberikan rasa kenyang bagi orang yang mengonsumsinya, selain itu juga menghentikan nafsu makan dan mengakibatkan konsumsi makanan jadi menurun, sehingga cocok dikonsumsi sebagai makanan diet.

Khasiat, Kandungan dan Manfaat Kolang Kaling, Buah Atap

Untuk Kesehatan Pencernaan

Manfaat Kolang Kaling, Buah Atap
Manfaat Buah Kolang Kaling, Buah Atap – Ternyata, kolang-kaling merupakan salah satu produk yang berasal dari sebuah pohon yang bernama aren. Selain menghasilkan kolang-kaling, hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akar pohon ini dapat dimanfaatkan untuk obat tradisional, batangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bagunan ataupun peralatan, dan daunnya digunakan sebagai pembungkus makanan.
Kolang-kaling sendiri dipanen saat buah aren ini cukup tuanya, tak terlalu tua atau muda. Kalau mau memprosesnya hati-hati karena getah buah ini bikin gatal. Para petani biasanya membakar dulu buah ini baru dikupas satu persatu. Dalam 1 buah atap terdapat rata-rata 3 mata kolang-kaling. Setelah dikupas, biasanya kolang kaling ini harus direbus dan direndam dulu dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan, baru bisa dikonsumsi.
Kandungan Kolang Kaling atau Buah Atap
Ditilik dari sisi nutrisi, kolang kaling kaya akan serat dan mineral. Setiap 100 g kolang-kaling mengandung energi 27 kkal, protein 0,4 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 6 g, serat 1,6 g, kalsium 91 mg, fosfor 243 mg dan zat besi 0,5 mg. Tingginya kandungan mineral seperti kalsium, besi dan fosfor akan menjaga tubuh tetap bugar dan sehat selama berpuasa.
Kandungan karbohidrat kolang kaling bisa memberikan rasa kenyang bagi orang yang mengkonsumsinya, selain itu juga menghentikan nafsu makan dan mengakibatkan konsumsi makanan jadi menurun. Belum lagi manfaatnya untuk membantu memperlancar kerja saluran cerna manusia.
Khasiat dan Manfaat Kolang Kaling atau Buah Atap
Manfaat Kolang kaling banyak digunakan sebagai bahan campuran beraneka jenis makanan atau minuman misalnya : manisan, kolak, ronde, roti, minuman kaleng, es campur dan bajigur.
Sekarang muncul pula aneka produk makanan baru yang menggunakan kolang kaling sebagai bahannya seperti kolang kaling genji, kolang kaling mania, kolang kaling berjuruh.
Kolang kaling selain dapat dimanfaatkan untuk bahan aneka makanan dan minuman, kandungan seratnya juga baik untuk kesehatan. Serat kolang kaling dan serat dari bahan makanan lain yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan proses pembuangan air besar teratur sehingga dapat mencegah kegemukan atau obesitas.
Pada bulan puasa, masyarakat beragama Islam menjadikan kolang kaling sebagai menu khas. Produk olahan kolang kaling ini mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Tips Memilin Kolang Kaling atau Buah Atep
Perlu dicermati dalam memilih kolang-kaling adalah, pilih yang masih segar, biasanya ditandai buah tidak berlendir, rasa netral dan aroma tidak asam. Buah kolang kaling segar lebih disarankan dibandingkan dengan manisan kolang kaling yang sudah ditambahkan gula dan pewarna. Mengingat bahaya bahan pewarna makanan yang disinyalir menjadi karsinogen penyebab kanker, karenannya pilih kolang-kaling yang berwarna putih alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar